HOME | CONTACT US | ABOUT
Always On:

Sebagian dari mukjizat Rasulullah SAW

Rasulullah SAW dalam setiap langkah dan geraknya senantiasa mendapat wahyu dari Allah SWT. Tidak ada sesuatupun yang terucap atau diperbuat oleh Rasulullah SAW kecuali dalam bingkai wahyu dari Allah SWT. Peristiwa peristiwa yang terjadi berikut ini merupakan bagian dari mukjizat kenabian yang pernah dialami oleh Rasulullah SAW dan dilihat oleh sahabat.Melihat mukjizat merupakan suatu pengalaman yang menakjubkan dan diluar akal sehat. Peristiwa yang langka tersebut akan susah dipahami oleh insane yang lemah kadar keimanannya.

Dikisahkan bahwa pada suatu hari Sahabat Uqail bin Abi Thalib r.a pergi bersama-sama dengan Nabi Muhammad s.a.w. Didalam perjalanan itu Rasulullah hendak buang hajat dan menambil air wudhu sedangkan didaerah tersebut tidak ada tempat tertutup yang bisa dijadikan untuk membuang hajat. Maka Rasulullah s.a.w. berkata kepada Uqail, “Hai Uqail teruslah engkau berjalan sampai ke pohon pohon itu, dan berkatalah kepadanya, bahawa sesungguhnya Rasulullah berkata; “Agar kamu semua datang kepadanya untuk menjadi tabir penutup baginya, kerana sesungguhnya Rasulullah akan mengambil air wudhu dan buang air besar.”

Maka Uqail bin Abi Thalib segera pergi menjalankan perintah Rasulullah SAW tapi sebelum tiba diantara pepohonan itu ternyata pohon pohon itu telah berpindah dengan sendirinya dan berkeliling mengitari Rasulullah SAW hingga beliau selesai menunaikan hajatnya dan kembali berwudhu.

Perjalanan dilanjutkan dengan melewati sebuah gunung yang tandus dan kering. Hampir tidak ada pepohonan disekitar daerah itu dan hanya ada sedikit semak belukar kering menghiasi sekitar dataran rendah digunung itu dan tak ada seorang pengembala yang lewat untuk mengembalakan ternaknya disana.Uqail pun meerasa haus dan setelah mencari air ke mana pun namun tidak ditemui. Maka Rasulullah s.a.w. berkata kepada Uqail bin Abi Thalib, “Hai Uqail, dakilah gunung itu, dan sampaikanlah salamku kepadanya serta katakan, “Jika padamu ada air, berilah aku minum!”

Uqail lalu pergi mendaki gunung itu dan berkata kepadanya sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah s.a.w. itu. Hal yang ajaibpun terjadi, sebelum ia selesai berkata, gunung itu berkata dengan fasihnya, “Katakanlah kepada Rasulullah, bahawa aku sejak Allah s.w.t. menurunkan ayat yang bermaksud : (“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu beserta keluargamu dari (siksa) api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu).” “Aku menangis dari sebab takut kalau aku menjadi batu itu maka tidak ada lagi air padaku.”

Kini mereka kembali melanjutkan perjalanan dan memasuki desa arab kampung. Ketika sedang asik asiknya melepas lelah tiba-tiba ada seekor unta yang meloncat dan lari ke hadapan Rasulullah s.a.w., maka unta itu lalu berkata, “Ya Rasulullah, aku minta perlindungan darimu.” Unta masih belum selesai mengadukan halnya, tiba-tiba datanglah dari belakang seorang Arab kampung dengan membawa pedang terhunus. Melihat orang Arab kampung dengan membawa pedang terhunus, Nabi Muhammad s.a.w. berkata, “Hendak apakah kamu terhadap unta itu ?”

Orang arab kampong itu menjawab, “Wahai Rasulullah, aku telah membelinya dengan harga yang mahal, tetapi dia tidak mau taat kepadaku, maka akan kupotong saja dan akan kumanfaatkan dagingnya atau kuberikan kepada orang-orang yang memerlukan.” Nabi Muhammad s.a.w. bertanya, “Mengapa engkau menderhakai dia?” Jawab unta itu, “Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak menderhakainya dari satu pekerjaan, akan tetapi aku menderhakainya dari sebab perilakunya yang buruk. yaitu kabilah yang dia termasuk di dalam golongannya, semua pada tidur meninggalkan solat Isya’. Kalau sekiranya dia mau berjanji kepada engkau akan mengerjakan solat Isya’ itu, maka aku berjanji tidak akan menderhakainya lagi. Sebab aku takut kalau Allah s.w.t. menurunkan siksa-Nya kepada mereka sedang aku berada di antara mereka.”

Akhirnya Nabi Muhammad s.a.w. mengambil perjanjian orang Arab kampung itu, bahawa dia tidak akan meninggalkan solat Isya’. Dan Baginda Nabi Muhammad s.a.w. menyerahan unta itu kepadanya. Dan dia pun kembali kepada keluarganya.

Semoga tiga peristiwa yang menakjubkan dan penuh ibroh ini makin menambah rasa taqwa dan syukur kita kepada Allah SWT.

No comments:

Post a Comment